Kuil Xuan Kong (Kuil yang Bergantung di Awang-awang)

kuil-xuan-kong
Bangunan kuil Xuan Kong di tengah lereng gunung, benar-benar karya yang luar biasa. Dengan ciri khasnya yang misterius terkenal dalam sejarah bangunan dahulu hingga sekarang. Baik dilihat dari rancangan desainnya atau konsepsi bangunannya, keberaniannya, keterampilan para arsitektur zaman lampaunya dapat membuat orang tertegun tak ada habisnya, dan menarik napas tiada henti!


Kuil Xuan Kong terletak di bawah kaki gunung di atas tebing terjal dan curam di Puncak Sekatan Hijau pada kedua sisi ngarai Jin Long. Gunung di sini tinggi dan terjal, kedua sisinya tegak lurus ratusan meter, tebingnya yang terjal dan curam seperti belahan kapak dan irisan pisau, hanya saja bagian tengahnya agak cekung, Kuil Xuan Kong telah memanfaatkan satu-satunya tempat berpijak kemudian membangunnya di tengah-tengah tebing tinggi dan terjal, itu juga dapat dikatakan dibangun di atas tebing yang sangat curam.

Kuil Xuan Kong membangun kuilnya menggantung di tengah awang-awang, ini pasti sangat mempunyai arti yang mendalam.
Di tahun yang ke-23 Dinasti Tang (tahun 735), di mana setelah penyair Agung Li Bai berwisata menikmati keindahan Kuil Xuan Kong, telah menulis dua

Kota Terlarang:Teori Lima Elemen Jaman Dinasti Ming dan Qing

Kota Terlarang
Kota Terlarang

Dilihat dari permukaan segala hal yang terjadi di dunia mungkin kelihatannya begitu rumit dan tidak beraturan, secara keseluruhan terlihat tidak memiliki hubungan sama sekali antara satu dengan yang lain. Akan tetapi bagi orang Tiongkok kuno, mereka sangat mempercayai bahwa segala sesuatunya adalah saling berhubungan, dan semua hal yang terjadi juga ditentukan  oleh hukum sebab akibat.


Orang Tiongkok kuno menemukan sebuah hukum yang menentukan hubungan timbal-balik dan pengaturan tak terlihat atas segala sesuatu hal di dunia, hukum ini lebih dikenal sebagai teori Lima Elemen. Kelima elemen tersebut adalah

Sejarah Cita Rasa Teh

Upacara minum teh
Upacara minum teh

Banyak sekali Adat dan pengetahuan tentang teh dan asal cerita yang membuatnya berubah-ubah, bergantung dari sisi mana melakukan penceritaan. Orang telah memuji-muji teh untuk masa seribu tahun. Kaisar Cina Chien Lung (1710-1799), yang hidup semasa dinasti Qing, mengungkapkan kegemarannya pada teh dengan cara ini:


"Anda dapat merasa dan meraba tetapi tidak dapat menggambarkan keadaan istirahat terindah yang dihasilkan di samping teh, minuman paling berharga yang mengusir kelima sebab duka-cita."
Orang lain sepanjang sejarah, dari masyarakat kelas rendah dan tinggi, telah mencatat dan

"Biksu Gila" Menyapu Pengkhianat Bangsa

Seorang biksu yang berlagak gila menyindir seorang perdana menteri yang berpura-pura baik tapi hatinya busuk. Pengkhianat bangsa ini tak berkutik menghadapi tingkah laku biksu yang dijuluki “Sepuluh Tak Sempurna” ini.

Di balai 500-Lohan Kuil Ciechuang Xiyuan, Provinsi Sucou, China terdapat sebuah arca “biksu gila” yang terbuat dari tanah liat. Pada tubuhnya terdapat sepuluh cacat yakni: mulut miring, bongkok, mata juling, telinga gajah, kepala kudisan, kaki jinjit, tangan cakar, bahu miring, dada busung ditambah lagi hidung bengkok, maka dijuluki biksu “Sepuluh Tak Sempurna”. Walaupun patung ini berwajah aneh dan cacat, namun tidak jelek, karya ini sangat luar biasa, terutama pita di pinggangnya itu, persis seperti pita sutra asli saja.

Menurut legenda, sebenarnya “biksu gila” itu berasal dari seorang cendekiawan miskin, biasanya ia suka memperbincangkan kecurangan pemerintah kerajaan dan mengecam peristiwa besar dunia, beberapa kali mengikuti ujian kerajaan, selalu menyindir pedas serta menyampaikan ketidakpuasan melalui risalahnya, oleh sebab itu, walau dia bernyali besar serta penuh disiplin ilmu, tapi saat

Bangunan Berusia 3000 Tahun Digali dari Reruntuhan Jinsha


Penggalian arkeologi yang dilakukan di Reruntuhan Jinsha di Provinsi Sichuan, China bagian Barat Daya selama setahun telah membuahkan hasil.

Penggalian berhasil menemukan bangunan kuno berusia 3000 tahun peninggalan dari Kerajaan Shu, bangunan tersebut melingkupi area lebih dari 230 meter persegi, telah berhasil digali. Bangunan tersebut dipercaya merupakan arsitektur gaya aristokrat terlengkap dan

Fakta Sejarah Kultivasi


Sejarah Tiongkok kuno yang berumur lima ribu tahun itu sebenarnya adalah sejarah kultivasi. Sejak terbentuknya langit dan bumi, sampai zaman Chin Han (221-206 SM), bagi orang Tiongkok kuno dengan berkultivasi dan menjadi dewa, merupakan suatu kenyataan, bukanlah suatu hal yang

Kong Hu Cu

Lahir sekitar tahun 551 SM di kota kecil Lu, kini masuk wilayah propinsi Shantung di timur laut daratan Cina. Dalam usia muda ditinggal mati ayah, membuatnya hidup sengsara di samping ibunya.

Waktu berangkat dewasa dia jadi pegawai negeri kelas teri tapi sesudah selang beberapa tahun dia memutuskan mendingan copot diri saja. Sepanjang enam belas tahun berikutnya Kong Hu-Cu jadi guru, sedikit demi sedikit mencari pengaruh dan pengikut anutan filosofinya. Menginjak umur lima puluh tahun bintangnya mulai bersinar karena dia dapat kedudukan tinggi di pemerintahan kota Lu.

Sang nasib baik rupanya tidak selamanya ramah karena orang-orang yang dengki dengan ulah ini dan ulah itu menyeretnya ke pengadilan sehingga bukan saja berhasil mencopotnya dari kursi jabatan tapi juga membuatnya meninggalkan kota. Tak kurang dari tiga belas tahun lamanya Kong Hu-Cu berkelana ke mana kaki melangkah, jadi guru keliling, baru pulang kerumah asal lima tahun sebelum wafatnya tahun 479 SM.

Kong Hu-Cu kerap dianggap

Asal usul makanan kecil Tjah Kwei

Tjah KweiTjah Kwei adalah makanan asal Tiongkok yang dibuat dari tepung trigu, ragi, soda, ammonium bicarbonat dan garam. Adonan kalau sudah “mekar” dibuat seperti tongkat yang panjangnya kira kira 15-20  cm., lalu dua tongkat dilekatkan menjadi satu. Kalau digoreng panjangnya menjadi kira kira 25 cm dan berwarna coklat.

Tjah kwei terkenal di Asia tenggara dan merupakan makanan kecil terutama bagi orang-orang Tionghoa. Di Solo, Jawa Tengah, Tjah Kwei dibuat oleh orang “pribumi” dan setiap malam pembeli selalu berderet-deret untuk antri. Untuk makanan pagi di daratan Tiongkok dan Taiwan Tjah-kwei dimakan bersama-sama dengan susu kedele adalah sarapan pagi yang nikmat.  Tjah Kwei di Solo dimakan baik oleh suku Tionghoa maupun oleh
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...